-->

08 Juni 2013

Ibadah Vertikal dan Horizontal

Dalam melakukan ibadah, setiap muslim terbagi ke dalam dua bentuk; ibadah vertikal dan ibadah horizontal. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam Alquran surat Ali Imran [03] ayat 112.

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الأنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

//Dhuribat 'alaihimudz-dzillatu aina maa tsuqifuu ilaa bihablin minallahi wahablin minannaasi wabaa-uu bighadhabin minallahi wadhuribat 'alaihimul maskanatu dzalika biannahum kaanuu yakfuruuna biaayaatillahi wayaqtuluunal anbiyaa-a bighairi haqqin dzalika bimaa 'ashau wakaanuu ya'taduun(a)//

Artinya: "Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah, dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah, dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu, karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah, dan membunuh para nabi, tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas."

     Dalam ayat tersebut diungkapkan bahwa dalam beribadah taksaja ibadah vertikal (habluminallah) akan tetapi perlu diimbangi pula dengan beribadah horizontal (habluminannas); aktifitas yang bersifat ibadah dengan sesama manusia. Setelah manusia melakukan ibadah shalat, berpuasa wajib di bulan Ramadhan atau sunnah, sedekah (zakat), serta naik haji - semua komponen ibadah tersebut bisa disebut dengan istilah ibadah ritual- sepatutnya diimbangi dengan ibadah yang berhubungan dengan sesama, atau ibadah sosial, semisal peduli dengan sesama, aktif dalam gerakan sosial kemanusiaan. Mekanismenya seperti menyantuni yatim-piatu, bersedekah, berlaku sopan serta santun, bergotong-royong di lingkungan sekitar rumah atau bentuk kegiatan kemasyarakatan lainnya dan lain sebagainya.

foto diambil di sini

     Perbedaan ibadah vertikal (habluminallohu) dibandingkan dengan ibadah horizontal (habluminannas) terletak pada fleksibelitas (kelenturan)-nya. Dalam melaksanakan ibadah yang bersifat ritual cenderung manusia memenuhi kebutuhan dirinya sendiri (dengan tuhannya) dalam beramal shaleh mencari pahala di sisi Allah. Sementara saat melaksanakan ibadah sosial, manusia senantiasa akan melibatkan masyarakat luas.

     Di sinilah setiap muslim dituntut untuk bisa cermat dalam melaksanakan peribadatan. Idealnya, setiap muslim bisa melakukan ibadah dengan seimbang antara keduanya; baik ritual ataupun sosial. Sehingga tidak saja menjadi seorang muslim yang hanya rajin shalat dan puasa saja atau naik haji saja. Namun semua itu diimbangi dengan menolong sesama, saling bekerja-sama, dan aktifitas sosial lainnya.

     Apabila hubungan vertikal dengan Allah berjalan sama baiknya dengan hubungan horizontal sesama manusia maka semuanya akan terlihat indah. Demikian pentingnya Ibadah Vertikal dan Horizontal ini sehingga takbisa dipisahkan satu dengan lainnya. Mudah-mudahan kita semua mampu melaksanakan ibadah ini dengan seimbang - Amin YRA ... []

1 komentar:

avatar
Alaika Abdullah delete 11:44 PM

Idealnya, setiap muslim bisa melakukan ibadah dengan seimbang antara keduanya; baik ritual ataupun sosial. --> Bener sekali, Mas, namun seringkali, hal ini sulit sekali diterapkan dalam kenyataaannya. Mungkin perlu latihan dan kemauan keras untuk mengimplementasikan hal itu yaaa. Trims for artikelnya. Bermanfaat sekali. :)

Reply

Bagi yang berminat, silakan berkomentar — Terima Kasih :)
EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *