Hingga detik ini pernyataan wakil presiden Jusf Kalla terkait pemutaran kaset pengajian di Masjid terus bergulir ramai. Sejumlah kalangan meminta agar pernyataan tersebut disikapi dengan positif dari berbagai sudut pandang.
Inti dari pernyataan JK mengenai larangan memutar kaset pengajian di setiap masjid adalah JK meminta agar pengelola masjid di Indonesia berhenti memutar kaset pengajian dan diganti dengan suara qori atau qoriah asli suara manusia saat itu siaran langsung bukan taping atau rekaman. Karena suara rekaman kaset meskipun meramaikan masjid tidak akan membuahkan pahala.
Sikap positif lainnya, ini mengindikasikan bahwa pemerintah harus memperhatikan kondisi qori dan qoriah saat ini. Apakah memang tidak ada seorangpun qori dan qori di setiap masjid yang memutar kaset pengajian? Pemerintah dinilai perlu menganggarkan guna pembinaan qori dan qoriah yang menjadi juara MTQ atau STQ. Karena yang terpenting adalah tindaklanjut setelah qori atau qoriah memenangkan kejuaraan musabaqah tilawah alquran.
Kebiasaan memutar kaset pengajian dinilai oleh JK tidak membuahkan pahala bagi pemutarnya justru akan mengganggu lingkungan sekitar.
---
Sumber: Inilah Koran (Jumat, 12 Juni 2015)
Sikapi dengan Positif Larangan Memutar Kaset Pengajian |
Sikap positif lainnya, ini mengindikasikan bahwa pemerintah harus memperhatikan kondisi qori dan qoriah saat ini. Apakah memang tidak ada seorangpun qori dan qori di setiap masjid yang memutar kaset pengajian? Pemerintah dinilai perlu menganggarkan guna pembinaan qori dan qoriah yang menjadi juara MTQ atau STQ. Karena yang terpenting adalah tindaklanjut setelah qori atau qoriah memenangkan kejuaraan musabaqah tilawah alquran.
Kebiasaan memutar kaset pengajian dinilai oleh JK tidak membuahkan pahala bagi pemutarnya justru akan mengganggu lingkungan sekitar.
---
Sumber: Inilah Koran (Jumat, 12 Juni 2015)