- Hadist dikatakan Shohih, apabila:
- Sanadnya Muttasil (Sanad=Sandaran guru, Muttasil=Sanadnya sampai kepada Rasulullah Saw.),
- Perowinya adil, tidak dusta, rofik dan faqih,
- Perowinya memiliki hafalan yang kuat (dhofik),
- Hadistnya tidak cacat atau tidak janggal
- Hadist dikatakan Hasan, apabila:
- Sanadnya Muttasil,
- Perowinya jujur, namun ada di antara perowi yang memiliki hafalan kurang kuat,
- Hadistnya tidak cacat atau tidak janggal
- Hadist dikatakan Dhoif, apabila:
- Hadist yang tidak memenuhi Shohih atau Hasan,
- Ada yang boleh diamalkan dan ada yang tidak boleh diamalkan, dengan merujuk kepada hadist shohih atau hasan,
- Boleh diamalkan bila tidak ada hubungannya dengan hukum
Penjelasan Singkat tentang Hadist Shohih, Hasan dan Dhoif |
Itulah Penjelasan Singkat tentang Hadist Shohih, Hasan dan Dhoif. Semoga bermanfaat ...