-->

02 Juni 2015

Perlunya Mendoakan Kepada Orang yang Telah Menghutangi

Dalam menjalani hidup manusia mengalami pasang-surut, kadang senang, kadang sedih, kadang ekonomi baik tapi takjarang ekonomi sulit. Di saat sulit, salah satu upaya yang jamak ditempuh adalah berusaha mencari utangan. Dan bila bertemu dengan orang yang ridho menghutangi, tentunya sangat bersyukur. Masih ada orang yang mau menolong kesusahan orang lain ...

Oleh karena itu, dalam rangka mensyukuri atas pertolongan orang lain yang mau memberikan pinjaman atau menghutangi pada kita maka kita patut mendoakannya agar rejekinya ditambah, bila sudah berumahtangga mereka dilanggengkan kehidupan berkeluarganya, bila penolong itu masih bujang atau gadis semoga lekas dapat jodoh atau dimudahkan jodohnya dan lain-lain. 

Silakan pembaca ... Anda bebas mendoakan segala macam doa yang baik-baik untuk mereka yang telah dengan ridho memberikan pinjaman kepada kita. Dalam hadits diterangkan, “Barang siapa yang telah berbuat kebajikan kepadamu, balaslah kebajikannya itu. Jika engkau tidak mendapati apa yang dapat membalas kebaikannya itu, maka berdoalah untuknya hingga engkau menganggap bahwa engkau benar-benar telah membalas kebaikannya..” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Perlunya Mendoakan Kepada Orang yang Telah Menghutangi
Perlunya Mendoakan Kepada Orang yang Telah Menghutangi
Adapun kode etik atau adab mendoakan yang sesuai dengan syariat islam mengenai utang-piutang adalah seperti tersebut di bawah ini.
  1. Jangan pernah tidak mencatat hutang piutang. “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan hutang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya..” (QS. Al Baqarah 282) 
  2. Jangan pernah berniat tidak melunasi hutang. “Siapa saja yang berhutang, sedang ia berniat tidak melunasi hutangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang pencuri..” (HR Ibnu Majah) 
  3. Jangan pernah menunda-nunda membayar hutang. “Menunda-nunda (pembayaran hutang) bagi orang yang mampu adalah kedzaliman..” (HR Bukhari dan Muslim)
  4. Jangan pernah menunggu ditagih dulu baru membayar hutang. “Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran hutang..’ (HR Bukhari dan Abu Daud) 
  5. Jangan pernah mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran hutang. “Allah ‘Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi hutang..” (HR Ahmad, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah) 
  6. Jangan pernah meremehkan hutang walaupun sedikit. “Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada hutangnya hingga hutangnya dibayarkan..” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, ad-Darimi, dan Ibnu Majah) 
  7. Jangan pernah berbohong kepada pihak yang menghutangi. “Sesungguhnya, apabila seseorang berhutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkari..” (HR Bukhari dan Muslim) 
  8. Jangan pernah berjanji jika tidak mampu memenuhinya. “… Dan penuhilah janji karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban..” (QS. Al Israa’ : 34) 
  9. Jangan pernah lupa doakan orang yang telah menghutangi.
Demikian artikel tentang Perlunya Mendoakan Kepada Orang yang Telah Menghutangi. Semoga bermanfaat

---
Sumber: http://yusufmansyur-on.blogspot.com/2013/11/9-adab-utang-piutang-yang-ngaku-muslim.html 
Next article Next Post
Previous article Previous Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *