Kurma dalam bahasa Arab: تمر, Tamr; memiliki nama latin Phoenix dactylifera) tergolong tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix. Telah sejak lama dibudidayakan, semenjak zaman Rasulullah Saw sudah disebut-sebut sebuah buah yang manis untuk dimakan. Kemungkinan tanaman kurma berasal dari sekitar wilayah Teluk Persia.
Pohon kurma memiliki ukuran sedang yang rata-rata tingginya sekira 15 hingga 25 m. Pohon kurma tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal. Daun kurma berukuran panjang 3 hingga 5 m. Pohon inipun memiliki duri pada tangkai daun, menyirip serta mempunyai lebih kurang 150 pucuk daun muda yang berukuran panjang 30 cm serta lebar 2 cm. Mahkotanya bila direntangkan berukuran sekira 6 hingga 10 m. ~ WikipediaBuah kurma merupakan makanan kesukaan Rasulullah Saw., terlebih lagi di bulan yang penuh pengampunan; Ramadhan. Pada bulan suci ini, Rasulullah Saw menjadikan buah kurma sebagai makanan penutup saat sahur dan berbuka puasa. Dan sampai dengan saat ini, buah kurma telah menjadi ikon sebagai buah yang wajib dihadirkan pada saat menjalankan ibadah puasa hingga hari raya Idul Fitri.
Keutamaan Buah Kurma |
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: "Telah ada pada diri Rasulullah teladan yang baik, bagi orang yang mengharapkan ridlo Allah dan hari akhir dan banyak mengingat pada Allah." (QS. Al Ahzab: 21)
Sudah banyak diterangkan dalam beberapa hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah sangat menyenangi buah kurma sebagai makanan penutup sahur dan pembuka puasa. Beberapa pernyataan Rasulullah yang terdapat dalam hadits yang menyebutkan buah kurma, seperti:
Sabda Rasulullah, "Sebaik-baiknya sahurnya orang mukmin adalah kurma." (HR. Abu Dawud, Ibnu Hiban, Baihaqi)
Di hadits lain Rasulullah menegaskan bagi setiap mukmin yang tidak menemukan kurma di saat sahur, hendaklah dia mempersungguh dalam sahurnya meskipun hanya dengan seteguk air. Sebab keafdholan dari sahur tersebut.
"Sesungguhnya makan sahur adalah berkah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian meninggalkan (makan sahur-red)." (HR An Nasa'i dan Ahmad)
Hadits berikut ini menerangkan tentang buah kurma sebagai makanan yang disenangi oleh Rasulullah Saw. saat berbuka sehingga beliau menganjurkan agar makan buah kurma.
Dari Salman bin Amir, sesungguhnya Rasulullah Saw., bersabda, "Jika salah seorang dari kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan buah kurma. Sebab kurma itu berkah, jika tidak ada kurma, cukup dengan minum air sebab air itu bersih dan suci." (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. diceritakan, "Rasulullah Saw biasa berbuka dengan ruthab (kurma basah-red) sebelum sholat. Dan jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma kering. Dan jika tidak kurma, beliau berbuka dengan satu teguk air." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah)
Keutamaan buah kurma selain menjadi makanan yang disenangi oleh rasulullah sehingga menjadi sunah, masih terdapat pula alasan lain yang menjadikan buah kurma sebagai makanan yang kaya vitamin dan bisa menyehatkan setiap orang yang memakannya.
Keutamaan Buah Kurma
Setiap orang yang berbuka puasa dengan mengonsumsi buah kurma akan membuat lambung menjadi nyaman. Pasalnya lambung mendapatkan jenis asupan makanan yang lembut yang meringankan beban kerja; mudah dicerna dan mengandung banyak sekali air dan gula sekaligus. Ditinjau dari sisi medis, buah kurma pun kaya akan kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Kurma mengandung zat gula yang tinggi, sekira 75% hingga 87% serta mengandung glukosa sebanyak 55%, fruktosa 45% lebih besar dibandingkan dengan jumlah proteinnya, mengandung pula minyak serta vitamin-vitamin, sebut saja; vitamin A, B2, B12 ditambah dengan sejumlah zat penting lain, semisal; kalsium, fosfor, potassium, sulfur, sodium, magnesium, cobalt, seng, florin, tembaga, dan salyolosa.
Proses kimiawi alami yang terjadi dalam kandungan kurma, antara lain; fraktosa akan diubah menjadi glukosa secara cepat serta diserap secara langsung oleh organ pencernaan, lalu didistribusikan ke seluruh tubuh, khususnya pada beberapa organ inti, semisal; otak, syaraf, sel darah merah dan sel pembersih tulang.
Pada setiap di penghujung waktu ibadah shaum Ramadhan, kondisi glukosa serta insulin dalam darah yang datang dari katup hati akan bergetar. Ini berarti proses buka puasa kita akan meminimalisir pemanfaatan glukosa yang diambil dari organ hati dan beberapa sel ujung seperti beberapa otot dan sel syaraf menjadi sesuatu yang bisa menghilangkan setiap zat yang terkandung dalam gelokogen hati maka di sinilah kurma terasa manfaatnya.
---
Sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?id=272089236155845&story_fbid=787724107925686
Kurma mengandung zat gula yang tinggi, sekira 75% hingga 87% serta mengandung glukosa sebanyak 55%, fruktosa 45% lebih besar dibandingkan dengan jumlah proteinnya, mengandung pula minyak serta vitamin-vitamin, sebut saja; vitamin A, B2, B12 ditambah dengan sejumlah zat penting lain, semisal; kalsium, fosfor, potassium, sulfur, sodium, magnesium, cobalt, seng, florin, tembaga, dan salyolosa.
Proses kimiawi alami yang terjadi dalam kandungan kurma, antara lain; fraktosa akan diubah menjadi glukosa secara cepat serta diserap secara langsung oleh organ pencernaan, lalu didistribusikan ke seluruh tubuh, khususnya pada beberapa organ inti, semisal; otak, syaraf, sel darah merah dan sel pembersih tulang.
Pada setiap di penghujung waktu ibadah shaum Ramadhan, kondisi glukosa serta insulin dalam darah yang datang dari katup hati akan bergetar. Ini berarti proses buka puasa kita akan meminimalisir pemanfaatan glukosa yang diambil dari organ hati dan beberapa sel ujung seperti beberapa otot dan sel syaraf menjadi sesuatu yang bisa menghilangkan setiap zat yang terkandung dalam gelokogen hati maka di sinilah kurma terasa manfaatnya.
---
Sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?id=272089236155845&story_fbid=787724107925686