Inilah Materi Ceramah Jadikan Kendaraan Pribadi sebagai Lahan Ibadah.
Dalam hal ibadah, shalat hanya dilakukan lima kali sehari semalam, tak seperti umat sebelumnya yang sampai puluhan kali dalam sehari dan dalam jangka yang lama pula. Puasa juga mudah. Ia hanya dari fajar hingga matahari terbenam, juga hanya sebulan dalam setahun. Zakat dan haji juga demikian, di mana dua kewajiban ini hanya ditunaikan oleh yang mampu.
Sumber: Republika
Niat ibadah itu bisa dilakukan, misalnya, oleh seseorang yang atap rumahnya digunakan untuk berteduh para pejalan atau pengendara sepeda motor saat hujan atau panas yang terik. Bisa pula seorang pengendara motor atau mobil pribadi yang joknya masih kosong lalu memberikan tumpangan. Bukankah bisa dijadikan lapangan amal shaleh, yaitu dengan mempersilakan orang lain yang kebetulan dilaluinya untuk naik baik itu orang yang sedang berjejalan antre di halte, yang tujuannya kebetulan searah dengannya?
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mempunyai kelebihan tempat pada kendaraannya, hendaklah dia memberikannya kepada orang yang tidak punya tempat. Dan, barang siapa yang mempunyai kelebihan perbekalan hendaklah dia memberikannya kepada orang yang tidak mempunyai perbekalan.” (HR Muslim dan Abu Daud).
"Gampangan" atau mudah memang merupakan karakter agama Islam. “Sesungguhnya agama itu mudah.” (HR Bukhari).Islam disebut mudah karena ia berbeda dengan agama-agama sebelumnya, di mana Allah telah melenyapkan beragam kesulitan yang dibebankan kepada umat sebelumnya. Dari sisi akidah, pokoknya adalah tauhid, yaitu suatu keyakinan yang sejalan dengan fitrah insani, menenteramkan hati, dan memuaskan akal.
Jadikan Kendaraan Pribadi sebagai Lahan Ibadah |
Dalam hal ibadah, shalat hanya dilakukan lima kali sehari semalam, tak seperti umat sebelumnya yang sampai puluhan kali dalam sehari dan dalam jangka yang lama pula. Puasa juga mudah. Ia hanya dari fajar hingga matahari terbenam, juga hanya sebulan dalam setahun. Zakat dan haji juga demikian, di mana dua kewajiban ini hanya ditunaikan oleh yang mampu.
Sumber: Republika