-->

26 September 2013

Hati-Hati Saat Membeli Sapi untuk Qurban

Hati-Hati Saat Membeli Sapi untuk Qurban- Hewan qurban yang akan disembelih pada setiap Idul Adha haruslah memenuhi standard; memenuhi syarat syar'i, sehat, dan tentunya harga kandang. Bahkan peternakan yang baik, mereka memiliki surat keterangan sehat dari dokter hewan, baik sapi, kambing serta kerbau.
Harga hewan qurban setiap menjelang Idul Adha cenderung meningkat (naik).

Kenaikan harga hewan qurban ini terjadi di Jabodetabek dan Bandung. Begitu pula pada Idul Adha 1434 H. atau tahun 2013. Pembeli bisa merasakan perbedaan bila membeli hewan qurban harga kandang dibandingkan dengan membelinya di lapak-lapak yang biasa mangkal di pinggiran jalan raya.
Sapi kiriman dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera ke Jabodetabek serta Bandung bobotnya turun 50 kg. Pasalnya, setiap sapi dewasa memakan rumput dan meminum air mampu mencapai berat 50 kg. Sementara, sapi yang dikirim dari luar pulau akan mengalami stress dan tidak mungkin makan atau minum selama di perjalanan.

Guna memulihkan bobot hewan qurban untuk kembali normal memerlukan waktu sekitar 1 bulan dengan kondisi kandang tempat pemulihan sama dengan habitat sebelumnya. Bila habitat baru tidak sama dengan habitat asal, maka hewan qurban akan tambah stress dan bobotnya akan terus merosot dan mudah terserang sakit.

Hati-Hati Saat Membeli Sapi untuk Qurban

Pembeli supaya berhati-hati jangan terkecoh dengan bobot timbangan berdasarkan surat timbang. Sebaiknya, pembeli melakukan perbandingan terlebih dahulu dengan mendatangi peternakan seputar Jabodetabek atau Bandung. Idealnya, setiap peternakan menyediakan timbangan dan ada dokter hewan jaga, peternakan yang baik, selalu memandikan hewan ternak setiap hari sebanyak 2 kali. Tujuannya, agar mutu daging sehat dan baik. Terdapat perbedaan yang signifikan antara sapi yang dimandikan secara teratur dengan sapi yang tidak atau jarang dimandikan.

Hati-Hati Saat Membeli Sapi untuk Qurban

Hati-hati juga terhadap tindakan pengomboran alias glonggongan yang dilakukan oknum penjual sapi. Biasanya sapi dikombor/glonggong sebeum ditimbang, supaya bobot lebih berat dari bobot normal. Sehingga data yang tertulis dalam surat penimbangan bobot sapi glonggongan. Banyak kejadian, sapi mati mendadak setelah glonggongan dilakukan.

Kombor atau glonggong adalah memberi minum sapi secara paksa dengan menggunakan selang air yang dimasukkan lewat mult hingga masuk ke lambung sapi. Sapi dewasa bisa dimasukkan lebih dari 50 liter sehingga bobot sapi bertambah sekitar 50kg. [dari beberapa sumber]

This post have 0 komentar

Bagi yang berminat, silakan berkomentar — Terima Kasih :)
EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *