Gua Hira adalah salah satu gua yang terdapat di Jabal Nur, perbukitan arah timur laut dari Masjidilharam. Gua ini berada di tebing yang meski tidak terlalu tinggi, tetapi agak curam. Jalan menuju gua ini sangat sulit dan terjal penuh rintangan, banyak bebatuan besar yang mengapit lokasi gua sehingga setiap orang yang akan menuju gua ini harus memiliki fisik yang kuat. Di sekitar gua tersebut tidak ada permukiman dan kehidupan.
Peta Lokasi Gua Hira dan Sekitarnya
Di Gua Hira-lah, Rasulullah menyendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah, Zat Yang Mahatinggi. Di sini pula, beliau menerima wahyu pertama yang disampaikan oleh Jibril.
Masa Kenabian dan Risalah
Pada usia hampir menginjak 40 tahun, beliau mulai memperbanyak mengasingkan diri menuju Gua Hira di Jabal Nur. Pada usia matang itu, tanda-tanda kenabian semakin jelas hadirnya mimpi-mimpi yang benar selama enam bulan lamanya. Beliau senantiasa bermimpi melihat cahaya yang terang.
Pada Ramadhan tahun ketiga dari masa mengasingkan diri di Gua Hira, Allah Swt. mengangkatnya sebagai Rasul, memuliakan beliau dengan cahaya kenabian, dan menurunkan Jibril untuk menyampaikan wahyu kepadanya, yaitu pada hari Senin, tanggal 21 Ramadhan atau bertepatan dengan 10 Agustus 610 M. Usia beliau ketika itu 40 tahun, 6 bulan, 12 hari menurut perhitungan kalender Hijriah atau 39 tahun, 3 bulan, 20 hari menurut perhitungan kalender Masehi.
7 Cara Proses Turunnya Wahyu
Proses turunnya wahyu melalui beberapa cara berikut ini.
Setelah wahyu pertama turun, terjadi masa keterputusan wahyu selama beberapa hari lamanya. Beliau sangat ingin agar ketakutan segera sirna, sebagaimana sebelumnya. Akhirnya, Allah mengutus kembali Jibril untuk menyampaikan wahyu yang kedua, yaitu surah Al Muddassir. []
Peta Lokasi Gua Hira dan Sekitarnya
Di Gua Hira-lah, Rasulullah menyendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah, Zat Yang Mahatinggi. Di sini pula, beliau menerima wahyu pertama yang disampaikan oleh Jibril.
Masa Kenabian dan Risalah
Pada usia hampir menginjak 40 tahun, beliau mulai memperbanyak mengasingkan diri menuju Gua Hira di Jabal Nur. Pada usia matang itu, tanda-tanda kenabian semakin jelas hadirnya mimpi-mimpi yang benar selama enam bulan lamanya. Beliau senantiasa bermimpi melihat cahaya yang terang.
Pada Ramadhan tahun ketiga dari masa mengasingkan diri di Gua Hira, Allah Swt. mengangkatnya sebagai Rasul, memuliakan beliau dengan cahaya kenabian, dan menurunkan Jibril untuk menyampaikan wahyu kepadanya, yaitu pada hari Senin, tanggal 21 Ramadhan atau bertepatan dengan 10 Agustus 610 M. Usia beliau ketika itu 40 tahun, 6 bulan, 12 hari menurut perhitungan kalender Hijriah atau 39 tahun, 3 bulan, 20 hari menurut perhitungan kalender Masehi.
7 Cara Proses Turunnya Wahyu
Proses turunnya wahyu melalui beberapa cara berikut ini.
- Mimpi yang benar; ini merupakan permulaan wahyu turun.
- Jibril memasukkan wahyu ke dalam dada dan hati naluri Rasulullah tanpa terlihat.
- Jibril mendatangi Rasulullah dengan menjelma sebagai seorang lelaki dan berbicara secara langsung sehingga Rasulullah menyadari dan mengingat semua yang dikatakannya itu. Para sahabat pun terkadang bisa melihatnya.
- Wahyu datang kepada Nabi menyerupai bunyi gemerincing lonceng. Inilah wahyu terberat yang beliau rasakan dan Jibril tidak terlihat oleh pandangan Rasulullah saw.
- Nabi melihat Malaikat Jibril dalam rupanya yang asli.
- Wahyu diturunkan tanpa hijab, sebagaimana yang diwahyukan pada peristiwa Isra Mi’raj.
- Allah Swt. berfirman secara langsung kepada Rasulullah saw. tanpa perantara Jibril.
Setelah wahyu pertama turun, terjadi masa keterputusan wahyu selama beberapa hari lamanya. Beliau sangat ingin agar ketakutan segera sirna, sebagaimana sebelumnya. Akhirnya, Allah mengutus kembali Jibril untuk menyampaikan wahyu yang kedua, yaitu surah Al Muddassir. []
This post have 0 komentar
Bagi yang berminat, silakan berkomentar — Terima Kasih :)
EmoticonEmoticon